Kerja keras, ketekunan, dan semangat pantang
menyerah, menghantarkan Alifta Ainin Qalbi Kartiko, atau biasa
dipanggil Lifta, berhasil menjadi seorang pengusaha muda.
Kini, usahanya di bidang sepatu dan sandal, Klastik Footwear, semakin besar dan berkembang.
"Namun tak semerta-merta kesuksesan itu datang begitu saja, banyak kendala yang dihadapi, yang akhirnya mengantarkan saya sampai sekarang ini," ujar Lifta.
Dara kelahiran Malang, 16 November 1992 ini bercerita, sejak SMA memang sudah punya kegemaran di bidang bisnis.
Sejak saat itulah, ia turun membangun usaha clothing pertamanya.
Dalam mengembangkan produk alas kakinya, tak hanya dengan mengandalkan desain atau style fashion saja, namun juga menyematkan unsur budaya di dalamnya.
Itulah yang membuat produk alas kakinya, Klastik Footwear dikenal unik dan diminati oleh masyarakat.
"Saya memang suka budaya, dan ingin sekali menyematkan unsur budaya di dalam produk sepatu yang saya buat.
Alhamdulillah responnya sangat postif, sekarang alas kaki bergaya Classy Ethnic semakin diminati," ujarnya.
Dara yang saat ini masih berkuliah di Jurusan Desain Komunikasi Visual ITS ini pun juga aktif pada lembaga nirlaba yang bergerak bidang pemberdayaan perempuan, Srikandhi Project Community di Surabaya.
"Saya ingin juga memberikan inspirasi bagi semua masyarakat, khususnya perempuan, agar bisa dan berani mewujudkan impiannya," pungkasnya.
Kini, usahanya di bidang sepatu dan sandal, Klastik Footwear, semakin besar dan berkembang.
"Namun tak semerta-merta kesuksesan itu datang begitu saja, banyak kendala yang dihadapi, yang akhirnya mengantarkan saya sampai sekarang ini," ujar Lifta.
Dara kelahiran Malang, 16 November 1992 ini bercerita, sejak SMA memang sudah punya kegemaran di bidang bisnis.
Sejak saat itulah, ia turun membangun usaha clothing pertamanya.
Dalam mengembangkan produk alas kakinya, tak hanya dengan mengandalkan desain atau style fashion saja, namun juga menyematkan unsur budaya di dalamnya.
Itulah yang membuat produk alas kakinya, Klastik Footwear dikenal unik dan diminati oleh masyarakat.
"Saya memang suka budaya, dan ingin sekali menyematkan unsur budaya di dalam produk sepatu yang saya buat.
Alhamdulillah responnya sangat postif, sekarang alas kaki bergaya Classy Ethnic semakin diminati," ujarnya.
Dara yang saat ini masih berkuliah di Jurusan Desain Komunikasi Visual ITS ini pun juga aktif pada lembaga nirlaba yang bergerak bidang pemberdayaan perempuan, Srikandhi Project Community di Surabaya.
"Saya ingin juga memberikan inspirasi bagi semua masyarakat, khususnya perempuan, agar bisa dan berani mewujudkan impiannya," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment